Pelaku bom bali смотреть последние обновления за сегодня на .
SERAMBINEWS.COM - Umar Patek salah satu pelaku kasus bom Bali I yang terjadi pada tahun 2002. Ia merupakan salah satu pelaku yang menewaskan 202 orang pada tragedi tersebut. Kini Umar dibebaskan mulai Rabu (7/12/2022) dari Lapas Kelas I Surabaya di Porong, Sidoarjo. Tonton selengkapnya di 🤍 #shorts #reels #reels #UmarPatek #bali Syedara Lon, jangan lupa SUBSCRIBE, SHARE, and COMMENT. Update video viral lainnya: 🤍 Update berita terpopuler lainnya: 🤍 Update info terkini via Serambinews.com: 🤍 Follow akun Instagram 🤍 Follow akun Twitter 🤍 Follow dan like fanpage Facebook 🤍 Follow akun TikTok 🤍
LAMPUNG, KOMPAS.TV - Tim detasemen khusus 88 anti-teror, Minggu (13/12/2020) kemarin, menangkap buron kasus Bom Bali I, Zulkarnaen, di kawasan Lampung Timur, Lampung. Penangkapan tersangka Zulkarnaen alias Aris Sumarsono alias Daud dilakukan tim densus 88 Mabes Polri di kediamannya di Desa Toto Harjo, Kabupaten Lampung Timur. Penangkapan dilakukan tanpa perlawanan. Zulkarnaen merupakan buron teroris Bom Bali I yang terjadi pada tahun 2002 lalu. Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad, membenarkan adanya penangkapan buronan teroris atas nama Zulkarnaen yang dilakukan oleh tim densus 88 anti-teror Mabes Polri. Zulkarnaen sebelumnya sempat menjadi buron selama 18 tahun atau sejak peristiwa Bom Bali I pada tahun 2002 terjadi. Dalam kasus ini, Zulkarnaen diduga berperan sebagai koordinator dalam aksi teror tersebut. Polisi menyebut dia antara lain pernah menjadi panglima perang jemaah islamiyah dan berperan mengirimkan sejumlah orang untuk terlibat dalam konflik di Poso. Ia juga diduga berperan dalam teror bom Tentena, Sulawesi Tengah, pada tahun 2005. Dalam kasus Bom Bali I pada tahun 2002, korban meninggal pada peristiwa itu mencapai 202 orang, Keluarga korban Bom Bali I mengapresiasi densus 88 anti-teror yang menangkap Zulkarnaen setelah sempat buron selama 18 tahun. Salah satu korban yang selamat saat kejadian Bom Bali I tahun 2002 silam, Thiolina Marpaung, bersyukur serta berterima kasih kepada densus 88. Thiolina berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal. Akibat kejadian ini, Thiolina mengalami cedera pada dua bola matanya dan sempat menjalani sejumlah operasi.
MetroTV, Di episode kali ini, Andy F Noya akan membahas soal keterlibatan Umar Patek pada Bom Bali 1, soal rekam jejaknya menjadi buronan internasional hingga menjadi instruktur perakit bom, serta soal kebebasannya setelah menjalani vonis 20 tahun penjara. Bagaimana Umar Patek menjawab itu semua? FULL LINK : 🤍 #kickandy #umarpatek #bom #bali #Metrotv #topreviewmetrotv
Tanggal Tayang: 15/02/2023 Dapatkan sajian berita-berita liputan langsung dari lapangan dan peristiwa terkini secara cepat dan akurat dari seluruh Indonesia. Baca berita-berita terpopuler di sini: iNews 🤍 Okezone 🤍 Sindonews 🤍 IDX Channel 🤍 Celebrities 🤍 Sporstars 🤍 Jangan lewatkan juga berbagai program talk show yang mengupas berbagai masalah yang tengah hangat di masyarakat, baik di bidang sosial, ekonomi, hingga dunia hukum dan politik. Semuanya dikemas secara apik, mendalam, menyentuh dan tetap kritis. Subscribe iNews Official Youtube Channel 🤍 Follow our Official TikTok 🤍 Follow our Official Twitter 🤍 Like our Official Facebook 🤍 Follow our Official Instagram 🤍 #iNews #BeritaTerkini #BeritaUpdate
12 Oktober 2002, keheningan malam itu terkoyak riuh akibat tiga buah bom yang meledak di tiga lokasi berbeda yang saling berdekatan di wilayah Kuta dan Denpasar, Bali. 202 nyawa terenggut dan 209 luka-luka yang bahkan membekas hingga kini. Beberapa saat setelahnya, terungkap beberapa nama sebagai tersangka. Peristiwa ini menandai gerbang awal perang melawan terorisme di Indonesia, bahkan dunia. #bali Akses konten berita jurnalistik berkualitas 🤍 Subscribe Youtube Harian Kompas: 🤍 Ikuti media sosial Harian Kompas - Twitter: 🤍 - Facebook: 🤍 - Instagram: 🤍
Tanggal Tayang: 12/10/2022 Dapatkan sajian berita-berita liputan langsung dari lapangan dan peristiwa terkini secara cepat dan akurat dari seluruh Indonesia. Baca berita-berita terpopuler di sini: iNews 🤍 Okezone 🤍 Sindonews 🤍 IDX Channel 🤍 Celebrities 🤍 Sporstars 🤍 Jangan lewatkan juga berbagai program talk show yang mengupas berbagai masalah yang tengah hangat di masyarakat, baik di bidang sosial, ekonomi, hingga dunia hukum dan politik. Semuanya dikemas secara apik, mendalam, menyentuh dan tetap kritis. Subscribe iNews Official Youtube Channel 🤍 Follow our Official TikTok 🤍 Follow our Official Twitter 🤍 Like our Official Facebook 🤍 Follow our Official Instagram 🤍 #iNews #News #Berita
Pemilik warung soto di Kabupaten Karanganyar ini dulunya ahli merakit bom dan spesialis pemegang "timer" bom. Pria itu bernama Joko Trihermanto atau lebih dikenal dengan sebutan Jack Harun (45), pemilik warung soto "Bang Jack" yang berlokasi di Gang Kurma VI, Tangkil Baru, Manang, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. "Dulu saya memang ahli meracik bom hasil belajar langsung dari Dokter Azahari, eh ternyata keahlian saya meracik itu bisa saya pakai juga untuk meracik soto. Kata pengunjung yang beli sih enak," kata Jack dengan nada bercanda Minggu (14/3) pagi. Sekitar pukul 09.00, saya dan istri mendatangi Warung BangJack. Saya bersepeda dari Tawangmangu ke warung soto yang beratapkan "besi seng" tersebut. Jack yang memakai kopiah, kaos, dan celana cingkrang serta bersepatu kulit pada pagi itu menyambut saya dengan ramah. "Warung ini sudah 5 tahun. Saya memang suka kuliner, ketika keluar tahanan saya pernah kerja di restoran dan pernah punya angkringan," kata eks narapidana teroris yang saat itu divonis 6 tahun dan keluar pada tahu 2008 itu. Jack Harun menceritakan, dulu dirinya aktif dalam terorisme sejak tahun 1999 di Poso dan Ambon. Kemudian Tahun 2002 sebagai timer dan peramu bom Bali 1. Jack seringkali mendapat peran sebagai pelaku yang memutuskan kapan waktunya bom diledakan atau disebutnya dengan istilah "timer". Ia juga pernah terlihat perampokan bersama Nordin M Top di sebuah perusahaan di Malang. "Tapi sekarang saya sudah bertekat kembali ke pangkuan pertiwi dan berbaur dengan masyarakat. Warung soto ini salah satu caranya, di warung ini pernah ada beberapa eks napiter yang bekerja di sini secara bergantian," ujar bapak dari 6 anak ini. Tidak semua pekerja Jack adalah eks napiter. Satu di antaranya seorang remaja non-muslim. "Tapi dia (pekerja non-muslim) sedang libur, karena ibadah ke gereja," ungkap pria kelahiran Kulonprogo, 1 Desember 1976 ini. Warung yang terdapat 10 meja dan 20 bangku ini buka mulai pukul 05.30 dan tutup pukul 10.30. Sekali dalam sebulan, yaitu pada Jumat pertama, Jack mengratiskan seluruh dagangannya untuk masyarakat. "Namanya Jumat Barokah, semua penggunjung gratis makan di sini. Dengan mengadakan seperti ini, setidaknya setiap bulan ada orang yang ngangeni saya," kata Jack seraya tertawa. (*) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Kunjungi Juga Akun Sosial Media Saya di: Website: 🤍 Like Us: 🤍 Follow Twitter: 🤍 Follow Instagram: 🤍 #Ganjar #GanjarPranowo #GanjarPranowoVlog #teroris #bombali #terorisme #jackharun #eksteroris #eksnapiter #bom
(7 Aug 2003) 1. Police surrounding Amrozi as he enters court 2. Wide shot of him being led into court 3. He sits down in front of judges 4. Amrozi (facing camera ) during proceedings 5. Wide shot courtroom 6. Close up 7. Mid shot Amrozi (with back to camera) seated in front of judges 8. Members of public, including Australians, in courtroom 9. Close up man 10. Pan of Amrozi and judges 11. Back shot Amrozi 12. Two members of public 13. SOUNDBITE: (Bahasa Indonesian) Hakim Ketua, Judge over wide shot of courtroom with Amrozi shaking his fist in the air as the verdict is read out: "We sentenced the defendant Amrozi bin Nurhasyim to death. (cheers) We order the defendent to remain in prison." 14. Wide shot crowd 13. Amrozi turns around and gives the thumbs up to crowd 14. Amrozi is led away by police 15. Members of the crowd cheer and hug each other as verdict is read out 16. SOUNDBITE: (English) Nathalie Juniardi, Australian whose husband killed in bombing "A lot of relief, I am happy that Amrozi is over. I just can't wait for the day that he is actually killed. I mean he killed my husband and so many other people that they deserve death." 17. SOUNDBITE: (English) Colin Marshall, New Zealander whose had several friends killed in the bombing "For a moment, I didn't really understand it but when it came through, yeah, like everyone - elation. I just noticed how quick the forces inside the courtroom moved around because everyone was sort of jumping up and down. But it is what everyone was waiting for. It has been a long six hours, just imagine what it will be like following the whole trial in there. But yeah, we are happy with it." 18. SOUNDBITE: (English) Jessica O'Grady, Australian who was at the club when the bombs went off "But to know that something has been done about it and it is not just been pushed to the side, knowing that justice has been done and the people who have done this to us have been caught. " 19. SOUNDBITE: (English) David Ure, Australian who was at the club when the bombs went off "To show them, yeah, we got him, we stuck it right up him." 20. Women giving interviews outside court STORYLINE: In the first verdict over last year's Bali bombings, an Indonesian court convicted and sentenced to death Amrozi bin Nurhasyim, a key player in the attack that killed 202 people. Amrozi was found guilty of planning and helping execute the bombings, the deadliest since the Sept. 11, 2001 attacks in the United States. After the verdict was read, Amrozi raised his arms and gave his lawyers the thumbs-up sign. Hundreds of people, including survivors of the bombings, cheered when the judge read the sentence. As he was led out of the courtroom, Amrozi smiled broadly at Australian survivors, some of whom shouted back angrily. Australia lost 88 people in the attack. Outside the court, Australian and New Zealand survivors spoke of their elation and relief at the guilty verdict. Find out more about AP Archive: 🤍 Twitter: 🤍 Facebook: 🤍 Instagram: 🤍 You can license this story through AP Archive: 🤍
Jakarta, 🤍 - L dan YSF, pasangan pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan baru menikah sekitar enam bulan lalu. Pasutri bomber itu dinikahkan tersangka teroris lainnya yang sudah ditangkap Polri pada Januari lalu. Saksikan live streaming tvOne hanya di 🤍
MetroTV, Di episode kali ini, Andy F Noya akan membahas soal keterlibatan Umar Patek pada Bom Bali 1, soal rekam jejaknya menjadi buronan internasional hingga menjadi instruktur perakit bom, serta soal kebebasannya setelah menjalani vonis 20 tahun penjara. Bagaimana Umar Patek menjawab itu semua? FULL LINK : 🤍 #kickandy #umarpatek #bom #bali #Metrotv #topreviewmetrotv
JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam video wawancara yang dirilis Divisi Humas Polri, tersangka teroris Bom Bali I, Zulkarnaen mengatakan ikut terlibat dalam pembentukan Tim Qosh atau tim khusus dari kelompok teroris Jemaah Islamiyah. Mereka yang terlibat dalam kelompok ini, seperti Amrozi dan Ali Imron belakangan juga terlibat dalam sejumlah aksi teror di Indonesia termasuk Bom Bali I. Menurut Ali Imron dalam video pengakuan sebelumnya tim ini beranggotakan mereka yang pernah terlibat dalam peperangan di Afghanistan dan tugasnya antara lain menurut Ali Imron adalah mengumpulkan senjata dan membuat bom yang dilakukan dalam sejumlah aksi teror di Indonesia. Polisi sebelumnya mengatakan tersangka teroris Bom Bali I, Zulkarnaen sempat berbaur di tengah warga sebelum ditangkap oleh Densus 88. Saat bersembunyi di Lampung Timur selama 2 tahun, polisi mengatakan bahwa Zulkarnaen selalu menghindar dari ajakan warga untuk berkumpul dan bersosialisasi.
Menjadi anak dari seorang pelaku teroris sangat tidak mudah Putra dari Amrozi yaitu Zulia Mahendra harus merasakan sanksi sosial bertahun - tahun yang berkaitan dengan kepercayaan akibat perbuatan sang Ayah, seperti sulitnya mendapatkan pekerjaan Namun alih - alih meratapi nasib dan mencoba membalas dendam, ia lebih memilih menata hidup di jalur yang benar dan ke arah kebaikan
MetroTV, Di episode kali ini, Andy F Noya akan membahas soal keterlibatan Umar Patek pada Bom Bali 1, soal rekam jejaknya menjadi buronan internasional hingga menjadi instruktur perakit bom, serta soal kebebasannya setelah menjalani vonis 20 tahun penjara. Bagaimana Umar Patek menjawab itu semua? #umarpatek #bombali #Metrotv #topreviewmetrotv
Metro TV hadir dan selalu menyajikan beragam peristiwa penting yang terjadi di berbagai penjuru Indonesia. Pada tanggal 12 Oktober 2002, Metro TV menjadi media yang terdepan memberitakan peristiwa pengeboman di Bali. Ledakan terjadi di tiga lokasi berbeda. 202 orang tewas dalam peristiwa ini. Tragedi ini merupakan aksi teroris terbesar di Indonesia dan menjadi sejarah paling hitam sepanjang 2002. #HUT18MetroTV
Tanggal Tayang: 14/12/2022 Mantan teroris bom Bali 2002 Umar Patek pada Selasa (13/12/2022) mendatangi keluarga korban dan meminta maaf. Umar Patek mendapatkan remisi bebas dari Lapas meski ada keberatan dari pemerintah Australia. MYF Dapatkan sajian berita-berita liputan langsung dari lapangan dan peristiwa terkini secara cepat dan akurat dari seluruh Indonesia. Baca berita-berita terpopuler di sini: iNews 🤍 Okezone 🤍 Sindonews 🤍 IDX Channel 🤍 Celebrities 🤍 Sporstars 🤍 Jangan lewatkan juga berbagai program talk show yang mengupas berbagai masalah yang tengah hangat di masyarakat, baik di bidang sosial, ekonomi, hingga dunia hukum dan politik. Semuanya dikemas secara apik, mendalam, menyentuh dan tetap kritis. Subscribe iNews Official Youtube Channel 🤍 Follow our Official TikTok 🤍 Follow our Official Twitter 🤍 Like our Official Facebook 🤍 Follow our Official Instagram 🤍 #iNews #News #Berita
(11 Feb 2003) 1. Mid shot of Imron walking in to press conference 2. SOUNDBITE: (Bahasa Indonesia) Ali Imron, Bali bomb suspect "I swear in the name of God and Islam that the bombing in Bali is purely the work of our group. There is nobody backing us up and supporting us, unlike what we often hear in recent news reports. Our capabilities as Indonesians are something to be proud of, but they were used for a wrong purpose." 3. Cutaway of press 4. SOUNDBITE: (Bahasa Indonesia) Ali Imron, Bali bomb suspect "My personal relationship with Abu Bakar Bashir is only a relationship among Muslims through Muslim teaching schools. But tracing back to my days in Afghanistan and then coming back to Indonesia, I admit that he is my leader. But in this case, I never carry out his order directly because I live far from Solo (Central Java) where Bashir lives." 5. Cutaway of press 6. SOUNDBITE: (Bahasa Indonesia) Ali Imron, Bali bomb suspect "Ali Ghufron (another Bali bomb suspect) is a subordinate of Abu Bakar Bashir, and so is Imam Samudra (the alleged leader of Bali bombing)." 7. Cutaway of generals 8. Wide shot of press 9. SOUNDBITE: (Bahasa Indonesia) Ali Imron, Bali bomb suspect "I admit and I cannot lie to my heart, that I regret what happened in Bali. I could have lied and said that I did not feel sorry, but I cannot lie about what I feel in my heart. Therefore I want to apologise to the families of victims both from Indonesia and outside Indonesia." 10. Close up of Imron tying chords 11. Mid shot of Imron tying chords 12. Close up of Imron showing jacket with explosives 13. Close up of explosives in jacket 14. Pan from computer screen to Imron putting jacket on 15. Mid shot of Imron holding microphone as he demonstrates with the aid of two helpers the placing of the mock bomb STORYLINE: A chief suspect in the Bali bombings demonstrated on Tuesday how his group assembled the devices that killed nearly 200 people last October. Ali Imron confessed to reporters at a press conference that he had taken part in the bombings and said he was proud of his bomb-making skills, but then apologised to the victims' families. Imron said he learned how to make bombs in Afghanistan and has admitted that he helped plan the October the 12 attack. Police have arrested 29 suspects since the blast and have blamed the attack on the al-Qaida linked terror group Jemaah Islamiyah. However, they have struggled to convince a skeptical public that a group of Indonesians planned and carried out the bombings, despite confessions from many of the suspects. This has led detectives to stage a series of re-enactments since December which are aimed at showing how the attack was executed. On Tuesday, the re-enactment focused on how the group put together the bomb that was carried into Paddy's nightclub and a much larger device placed inside a Mitsubishi minivan outside the packed Sari Club on the opposite side of the street. Imron showed the press conference how the group built the bomb placed in the minivan, saying it took eight days to assemble. Investigators have estimated that the larger bomb weighed up to 100 kilogrammes. But on Tuesday, Imron claimed that it weighed over a ton and consisted of a mix of potassium chlorate, sulfur and aluminum powder. Later on in the press conference, Imron strapped on a vest that featured eight mock pipe bombs with explosive chords connected to a detonator switch. It was the device that one of the terrorists was wearing when he allegedly blew himself up inside Paddy's. Find out more about AP Archive: 🤍 Twitter: 🤍 Facebook: 🤍 Instagram: 🤍 You can license this story through AP Archive: 🤍
Follow DamailahRI on Twitter : 🤍 Like DamailahRI on Facebook : 🤍 Follow DamailahRI on Instagram : 🤍 #NGOBRASSS #PODCAST #ALIIMRON #BOMBALI
Denpasar, KOMPASTV - Saudara, 18 tahun sudah berlalu peristiwa bom bali 1. akhirnya salah satu pelaku yang merupakan perancang bom yakni zulkarnaen yang sempat buron, kamis malam, ditangkap oleh densus 88 di lampung timur. Pasca beredar berita penangkapan, salah satu korban yang selamat saat kejadian bom bali 1 tahun 2002 silam, thiolina marpaung pun sangat bersyukur serta berterima kasih kepada densus 88. Thiolina mengalami kecacatan, dimana cedera pada dua bola mata,dan lengan, yang waktu itu harus mendapatkan penanganan dioperasi. Ia berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Bom bali 1 terjadi pada 12 oktober tahun 2002 lalu . Saat itu terjadi 2 ledakan di paddys pub dan sari club , legian, kecamatan kuta kabupaten badung. Tercatat 202 orang korban jiwa dan 209 orang luka-luka dan para korban sebagian besar adalah warga negara asing yang sedang berwisata di bali. #bombali1 #terorisme #penangkapanpelakuteroris
MetroTV, Umar Patek sebagai Narapidana Terorisme Bom Bali 1 resmi bebas bersyarat dari lapas kelas 1 Surabaya, Rabu (07/12/2022). Direktorat Jendral Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM telah memberikan pembebasan bersyarat kepada Umar Patek karena telah memenuhi sejumlah syarat yang telah ditentukan. meski telah bebas, Umar Patek harus menjalani program bimbingan yang akan berlangsung sampai April 2030 kedepannya. #Bali #Umarpatek #teroris #Metrotv #topreviewmetrotv
Ali Imron, terpidana seumur hidup, kasus bom Bali mengatakan bahwa hanya butuh waktu 2 jam bagi dirinya untuk membuat seseorang terpapar paham radikalisme dan melakukan aksi bunuh diri. Ikuti wawancara Rosianna Silalahi dengan Ali Imron, dan temukan fakta bagaimana mudahnya seseorang menjadi teroris. #Rosi #Terorisme #AksiTeroris Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di 🤍 Supaya tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube Kompas TV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi kalau ada video baru. Media social Kompas TV: Facebook: 🤍 Instagram: 🤍 Twitter: 🤍 LINE: 🤍
Subscribe What'sGood TV : 🤍 KamarJeri di Facebook : 🤍 Business Enquiries 📩 KhairulfajriAppmc🤍gmail.com Instgram : 🤍 Jeri Taufik Music : 🤍 Twitter : 🤍 #KamarJeri
Part 2 Senin, 03 Mei 2021 Pkl 21:15 WIB 🤍 Playlist AF Uncensored - Terorisme 🤍 EKSKLUSIF KISAH ALI IMRON & KEN SETIAWAN #BomBali #Radikalisme #NII _ Akbar Faizal Uncensored, sebuah podcast politik dari Nagara Institute. dengar podcast ini di spotify: 🤍 Episode sebelumnya: 🤍 Ikuti sosial media di: 🤍 🤍 🤍
Zulkarnaen, buron teroris Bom Bali 1 ditangkap Densus 88 setelah buron selama 18 tahun. Zulkarnaen disebut banyak terlibat dalam aksi terorisme dengan membentuk tim Qosh atau tim khusus untuk melancarkan aksi terorisme.
MetroTV, Rangkaian peristiwa Bom Bali merupakan salah satu peristiwa terorisme yang sulit untuk diungkap. Bahkan pada peristiwa Bom Bali yang terjadi pada Oktober 2002 itu melibatkan satuan tugas khusus dari Mabes Polri. Menurut penulis buku Misi Walet Hitam, Komjen Pol Arif Wachjunadi, pengungkapan pelaku Bom Bali oleh Polri merupakan suatu prestasi bagi Polri dan karena peristiwa itu, Polri banyak mendapatkan apresiasi dari berbagai negara. #Metrotv #topreviewmetrotv #bom #bali #sulit #pelaku
Polda Bali telah meresmikan Museum Penanggulangan Terorisme pertama di Indonesia. Museum ini dibangun untuk mengenang jasa-jasa aparat keamanan dalam tragedi bom di Indonesia. Museum ini berisi benda-benda yang berasal dari tragedi Bom Bali I hingga Bom di Medan tahun 2019 lalu. Museum ini akan dijadikan pelajaran bagi setiap anggota untuk menanggulangi terorisme. Seperti apa rupa dari museum penanggulangan terorisme? Simak ulasannya dalam program Polisiku episode Musem Penanggulangan Terorisme Bom Bali 2002 (disebut juga Bom Bali I) adalah rangkaian tiga peristiwa pengeboman yang terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat, walaupun jaraknya cukup berjauhan. Rangkaian pengeboman ini merupakan pengeboman pertama yang kemudian disusul oleh pengeboman dalam skala yang jauh lebih kecil yang juga bertempat di Bali pada tahun 2005. Tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka atau cedera, kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi yang merupakan tempat wisata tersebut. Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia. Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang telah dibentuk untuk menangani kasus ini menyimpulkan, bom yang digunakan berjenis TNT seberat 1 kg dan di depan Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50150 kg. Peristiwa Bom Bali I ini juga diangkat menjadi film layar lebar dengan judul Long Road to Heaven, dengan pemain antara lain Surya Saputra sebagai Hambali dan Alex Komang, serta melibatkan pemeran dari Australia dan Indonesia. #POLISIKU #BOMBALI
Usai menghirup udara bebas mantan terpidana kasus terorisme Hisyam alias Umar Patek mengaku menyesal dan meminta maaf kepada seluruh korban Bom Bali I. Patek menyampaikan permintaan maaf tidak hanya untuk masyarakat Bali, Indonesia dan negara lain seperti Australia di kantor Yayasan Lingkar Pedamaian, Lamongan, Selasa sore. Dirinya pun berjanji akan setiap pada NKRI dan membantu program deradikalisasi. Umar Patek adalah salah satu dalang Bom Bali 1 pada 12 Oktober 2002 silam. Aksi terorisme itu menewaskan 202 orang dan 209 orang luka-luka. Website: 🤍cnnindonesia.com Facebook: 🤍 Instagram: 🤍 Twitter: 🤍 TikTok: 🤍 Spotify: CNN Indonesia
Tangis haru pecah saat mantan narapidana teroris, pelaku bom bali, Ali Fauzi, resmi menyandang gelar doktor , usai diwisuda di universitas Muhammadiyah Malang, selasa siang. Ali Fauzi menyelesaikan studi S-3, dengan desertasi berjudul moderasi beragama bagi para eks napiter, dengan nilai A. Dalam wisudanya, Ali Fauzi juga didampingi mantan napiter lain , yakni Umar Patek. Website: 🤍cnnindonesia.com Facebook: 🤍 Instagram: 🤍 Twitter: 🤍 TikTok: 🤍 Spotify: CNN Indonesia
JAKARTA, KOMPAS.TV - Terpidana kasus Bom Bali I, Ali Imron menyebut tersangka kasus Bom Bali I yang sempat buron selama 18 tahun, Zulkarnaen memiliki posisi yang tinggi dalam perekrutan pasukan khusus kelompok teroris Jemaah Islamiyah. Dalam video rekaman wawancara yang dikeluarkan oleh Divisi Humas Polri, Ali Imron mengatakan Zulkarnaen antara lain memiliki peran sebagai koordinator tim khusus atau Tim Qosh Jemaah Islamiyah. Tim ini menurut Ali Imron beranggotakan mereka yang pernah terlibat dalam peperangan di Afghanistan dan tugasnya antara lain menurut Ali Imron adalah mengumpulkan senjata dan membuat bom yang dilakukan dalam sejumlah aksi teror di Indonesia. Polisi sebelumnya mengatakan tersangka teroris Bom Bali I, Zulkarnaen sempat berbaur di tengah warga sebelum ditangkap oleh Densus 88. Saat bersembunyi di Lampung Timur selama dua tahun, polisi mengatakan Zulkarnaen selalu menghindar dari ajakan untuk berkumpul dengan warga.
LAMPUNG, KOMPAS.TV - Zulkarnaen alias Sumarsono alias Daud buron teroris dalam kasus bom Bali 1 yang ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri pada Kamis (10/12/2020) lalu dikenal sebagai sosok yang tertutup dimata warga sekitar. Kepala Desa Toto Harjo, Nurjana mengatakan Zulkarnaen sejak 2 tahun terakhir menepati rumah sewa bersama istri dan anaknya di Desa Toto Harjo, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Zulkarnaen selama ini dikenal warga sebagai pembuat pisau. Pisau buatannya kerap dijual di pasar tradisional setempat. Sementara Aldi warga sekitar mengaku tak menyangka bahwa salah satu tetangganya itu adalah teroris dalam kasus bom Bali 1 yang menjadi buronan polisi selama 18 tahun. Pasca penangkapan yang terjadi di Desa Toto Harjo, aparat desa setempat akan memperketat aturan bagi warga pendatang yang akan tinggal di wilayahnya. Cara ini dilakukan demi mengantisipasi kejadian serupa terulang. #Zulkarnaen #teroris #Densus88 #DesaTotoHarjo
20 tahun lalu, tepatnya 12 Oktober 2002, terjadi tiga ledakan bom di Bali. Diberitakan Harian Kompas, 13 Oktober 2002, tiga ledakan dahsyat berturut-turut mengguncang Pulau Dewata, Bali, sekitar pukul 23.15 waktu setempat. Ledakan pertama dan kedua terjadi di Jalan Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Sementara itu, ledakan ketiga terjadi sekitar 100 meter dari Kantor Konsulat Amerika Serikat, di daerah Renon, Denpasar Bali. Korban jiwa berjatuhan. Total, ada 202 orang yang meninggal. Dengan sebagian besar merupakan warga negara Australia. Selain korban jiwa, bom itu telah meninggalkan lubang selebar 4-4,5 meter dengan kedalaman 80 sentimeter. Adapun ledakan pertama terjadi tepatnya 5 meter di depan Diskotek Sari Club, Jalan Legian, Kuta. Tak lama setelah ledakan pertama, ledakan kedua terjadi di Diskotek Paddy's yang terletak di seberang Sari Club. Akibat ledakan beruntun itu, Sari Club, Diskotek Paddy's, dan bangunan Panin Bank yang persis di seberang Sari Club habis terbakar. Sebuah kantor biro perjalanan yang terletak persis di samping Sari Club juga rata dengan tanah. Selain itu, puluhan bangunan lainnya dalam radius 10 sampai 20-an meter rusak berat. Sedangkan kaca-kaca toko, hotel, ataupun tempat hiburan lainnya yang berada dalam radius 1 kilometer pecah. Ledakan tersebut juga terdengar sampai ke Denpasar yang jaraknya sekitar 11 kilometer dari tempat tersebut. Dahsyatnya ledakan itu membuat semua orang yang berada di dekat tempat kejadian tersebut panik. Hal itu membuat petugas kepolisian ataupun pemadam kebakaran sulit mendekati tempat kejadian akibat banyaknya warga yang ingin mengetahui kejadian yang sebenarnya. Ketika ledakan terjadi, diskotek khusus wisatawan asing itu tengah dipadati pengunjung. Pada perkembangan selanjutnya, diketahui bahwa para pelaku merupakan anggota Jamaah Islamiyah (JI). Polisi pun kemudian berhasil menangkap Amrozi bin H Nurhasyim yang didakwa hukuman mati. Selanjutnya, polisi juga menangkap Imam Samudra alias Abdul Aziz. Sama seperti Amrozi, Imam Samudra juga dijatuhi hukuman mati. Selain itu, pelaku lain yang terlibat dalam serangan itu adalah Ali Ghufron bin H Nurhasyim alias Muklas. Adapun tersangka lain seperti Ali Imron bin H Nurhasyim alias Alik divonis penjara seumur hidup. Vonis serupa juga diterima oleh Mubarok alias Utomo Pamungkas dan Suranto Abdul Goni alias Umar alias Wayan. Sementara tersangka lain, Dulmatin, tewas dalam pengepungan di Pamulang, Tangerang Selatan. Adapun teroris yang paling dicari yakni Dr Azahari bin Husin atau yang sering disebut sebagai The Demolition Man tewas pada 2005. Salah satu tersangka Bom Bali adalah Ali Imron yang dijatuhi hukuman seumur hidup. Sebagaimana dilansir AFP, pria berusia 52 tahun itu adalah satu-satunya pelaku bom Bali yang masih hidup setelah serangan tersebut. Imron membantu mendalangi pengeboman. Dia membangun perangkat, menanam bom di luar Konsulat AS di Bali, hingga melatih para penyerang yang meledakkan rompi bunuh diri dan sebuah van yang sarat dengan bahan peledak. Sekarang Ali Imron mendekam di fasilitas pelanggar narkoba, bukan penjara, setelah mengaku bertobat dan membantu upaya deradikalisasi Indonesia. Saudara-saudaranya, Amrozi dan Mukhlas, telah dieksekusi oleh regu tembak di sebuah pulau Nusakambangan di Jawa Tengah. Namun, Imron diselamatkan dari eksekusi setelah menunjukkan penyesalan dan membocorkan plot kepada penyelidik. (*) EDITOR VIDEO : Afifudin (FIF) NARATOR : Prisca Ruri EDITOR NASKAH : Mona Kriesdinar PRODUSER : Ribut Raharjo Sumber : 🤍 #tribunjogjanews #news #berita
LAMPUNG, KOMPAS.TV - Tim Detasemen Khusus 88 Anti-Teror menangkap buron kasus bom Bali I, Zulkarnaen di kawasang Lampung Timur, Lampung. Penangkapan tersangka Zulkarnaen alias Aris Sumarsono alias Daud dilakukan Tim Densus 88 Maber Polri di kediamannya di Desa Toto Harjo, Kabupaten Lampung Timur. Penangkapan dilakukan tanpa perlawanan. Zulkarnaen, merupakan buron teroris bom Bali I yang terjadi pada tahun 2002 lalu. Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad membenarkan adanya penangkapan buronan teroris atas nama Zulkarnaen yang dilakukan oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Keluarga korban bom Bali I mengapresiasi Densus 88 Anti Teror yang menangkap Zulkarnaen setelah sempat buron selama 18 tahun. Salah satu korban yang selamat saat kejadian bom Bali I tahun 2002 silam, Thiolina Marpaung bersyukur serta berterima kasih kepada Densus 88. Thiolina berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal. Akibat kejadian ini, Thiolina mengalami cedera pada dua bola matanya dan sempat menjalani sejumlah operasi. BNPT sedang menyelidiki fenomena kotak amal yang digunakan untuk membiayai para teroris. BNPT mengimbau agar masyarakat waspada saat akan memberi bantuan melalui kotak amal, menghindari penyalahgunaan.
TRIBUN-VIDEO.COM - Joko Triharmanto alias Jack Harun (44) mantan terpidana kasus terorisme Bom Bali Jilid I kini mengaku sudah bertaubat. Jack Harun tengah disibukkan dengan bisnis warung Sotonya di Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia mengungkapkan tidak tergoda dengan tawaran untuk kembali menjadi aktivis radikalisme. Dikutip dari Tribun Solo, Harun mengaku membuka usaha warung sotonya di Gang Kurma 6, Dusun Tangkil Baru, Desa Manang, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Bisnis kuliner yang sudah berjalan 5 tahun tersebut dinamai Soto Bang Jack. Untuk mendapatkan satu mangkok soto sapi mangkok besar, pelanggan cukup mengeluarkan Rp7 ribu saja. Sementara untuk mangkok kecil dibandrol Rp5 ribu. Harun yang keluar dari penjara sejak tahun 2008 itu mengaku sempat membuka toko komputer selama 2 tahun. Jack Harun mengaku dirinya banyak ditawari bergabung di dalam grup radikalisme yang ada di media sosial. "Tawaran untuk kembali masih ada, entah itu dari bercandaan atau dari medsos," kata dia, Kamis (18/3/2021). "Saya ditawari untuk bergabung kesejumlah grub di Medsos, terutama di telegram. Saat saja bergabung ternyata grubnya seperti itu saya keluar," jelasnya. Saat masuk ke dalam grup, Harun mengaku memberikan pandangan berbeda di grup tersebut. Ia berharap agar tindakan radikalisme dan terorisme yang dilakukan anggora grup tersebut segera dihentikan. Namun, Harun mengakui memang berat memberikan pandangan berbeda terhadap mereka. Lantas mantan anak buah dr Azhari ini keluar dari gurp-grup tersebut. Untuk membuka pandangan dari radikalisme memang membutuhkan diskusi dan membuka pikiran para pelaku. Ia kemudian meminta agar generasi muda belajar dengan guru yang tepat. Menurutnya, Islam itu besar dan luas, tidak perlu ada pengelompokan atau mengkotak-kotakkannya. Pria yang kini berjualan soto tersebut mengaku "Untuk yang muda-muda harus belajar dengan guru tepat. Jangan dengan guru yang mengkerdilkan Indonesia, mengadu domba, atau yang mengkotak-kotakan," ucapnya. "Islam itu besar, Islam itu luas. Jihatnya, seperti saya membuka soto ini, jadi saya harus jamin kehalalannya, kebersihannya, sopan santun kami, sosialisasi kami, dan sebagianya," ujarnya. Selain berjualan soto, Harun kini juga aktif memberikan pandangan kewirausahaan untuk mantan narapidana kasus terorisme lainnya. Ia berharap, para mantan narapidana tersebut bisa mandiri dan tidak kembali pada radikalisme atau terorisme. (*) Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kesaksian Eks Teroris Bom Bali : Meski Mantap Jualan Soto di Sukoharjo, Masih Saja Dirayu Racik Bom, 🤍
VIVA - Pernyataan mantan pelaku Bom Bali I, Ali Imron di ILC tvOne, yang mendukung pemerintah serta jajaran terkait untuk membasmi teroris di Indonesia. "Jangan katakan rekayasa jika terjadi tindakan teroris, krn itu yg membuat teroris itu kipas2..." ( ALi Imron ) VIVA.co.id : 🤍 Facebook : 🤍 Twitter : 🤍 Google+ : 🤍 LINE: 🤍 Instagram : 🤍 Saksikan video terbaru lainnya di sini 🤍
Bom Bali I disebut-sebut sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia. Dari insiden itu, tercatat 202 orang meninggal dunia dan 209 lainnya luka-luka. Amrozi adalah satu di antara beberapa dalang di balik peristiwa mengerikan itu. Pada 7 Juli 2003, Amrozi pun divonis hukuman mati. Tidak berselang lama, dua peluaku lainnya, Imam Samudra dan Ali Gufron alias Muklas pun dijatuhi hukuman yang sama. Ketiga orang itu kemudian dijuluki Trio Bomber Bali. Setelah melalui berbagai proses yang begitu panjang, Amrozi cs dieksekusi mati pada Minggu (9/11/2008) di kembah Nirbaya, Nusakambangan. Kematian Amrozi ternyata tak bisa diterima begitu saja oleh putra bungsunya, Zulia Mahendra. Menurut laporan Surya.co.id, saat kematian Amrozi kala itu, Zulia Mahendra membentangkan spanduk bertuliskan, "Aku akan lanjutkan perjuangan Abi (bapak)." Saat itu, Zulia masih duduk di bangku SMA yang secara psikis ia masih dalam masa pencarian jati diri. Sejak itu pula, Zulia Mahendra merasa membenci negara. Pemikiran untuk meneruskan jejak sang ayah pun muncul. Bahkan, ia belajar membuat dan merakit bom secara otodidak. Ilmu tentang persenjataan. Selama sembilan tahun lebih hidup dengan perasaan emosi kepada negara, Zulfia Mahendra tidak pernah sekalipun hormat ke bendera merah putih. Baik saat sekolah maupun kala dirinya kuliah. Ia juga diketahui tak pernah mengikuti upacara bendera. Hal itu kemudian membuatnya kerap dipanggil ke ruangan bimbingan konseling. Namun tetap saja, pemanggilan itu tidak membuatnya berubah. Seiring berjalannya waktu, Zulia Mahendra akhirnya sadar. Zulia Mahendra mulai merasa dendamnya selama ini tidak ada gunanya. "Sangat-sangat benci (sama negara). Bahkan saya dendam, dalam artian, saya harus meneruskan (perjuangan ayah) ini. Saya nggak bisa tinggal diam,” ujar Hendra saat mengenang masa lalunya, Minggu (20/8/2017) silam. Kesadaran Hendra, sapaan Zulia Mahendra, mulai tumbuh ketika ia banyak berdiskusi dengan paman-pamannya yang juga mantan instruktur perakit bom jamaah islamiyah, Ali Fauzi dan Ali Imron. "Jadi memang dari proses-proses yang sudah berjalan, apalagi usaha dan perbaikan mental dari paman, dari ustaz Ali Fauzi, dari ustaz Ali Imron, memang sangat-sangat membantu dalam memulihkan,” kata Hendra. Menurut Hendra, ia kini tengah mencoba menghapus sisa-sisa dendam yang masih menempel di hatinya. “Dari proses-proses yang sudah berjalan – 10 tahun itu – memang sudah berpikir, sih. Sudah berpikir saya harus buang dendam yang memang lama. Memang masih ada-lah, dendam-dendam sedikit lah. Tapi coba saya hapus," ujarnya. Hendra menjelaskan, segala hal tidak akan pernah selesai bila dibarengi dengan dendam. Sebab, kata Hendra, anak muncul para pendendam baru saat ia membalas dengan pengrusakan dan pembunuhan. Diakui Hendra, Ia masih sangat menghormati langkah sang ayah. Tapi, ia juga tak merasa bersalah mengambil jalan hidup yang bertolak dengan hal-hal yang diperjuangkan ayahnya ketika itu. “Insya Allah. Saya mendukung langkah bapak dulu. Dan insya Allah, bapak juga mendukung langkah saya (sekarang),” katanya. Bukti telah berubahnya Hendra dari seorang pendendam menjadi hormat pada negara dibuktikan dengan kesediaannya menjadi pengibar bendera merah-putih dalam upacara HUT ke-72 RI di sekitar kantor Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), di Lamongan, 17 Agustus 2017 lalu. Saat itu, Hendra tidak sendiri. Ia bersama anak mantan teroris lainnya, Syaiful Arif dan Khoerul Mustain, menjadi petugas pengibar bendera pada momen yang juga menjadi perhatian sejumlah media asing itu. Baik Mahendra, Syaiful, dan Khoerul, ketiganya terlihat sempurna saat menjalankan tugasnya sebagai petugas pengibar bendera.
Militer AS dilaporkan sudah mengisi dakwaan terhadap pelaku bom Bali 2002 dan bom Jakarta 2003 Hambali. Pentagon menyatakan, dakwaan itu dijatuhkan 18 tahun setelah seorang ekstremis Indonesia itu ditangkap di Thailand. Kunjungi juga social media channel kami : Official Website: 🤍 Twitter : 🤍 Facebook : 🤍 Instagram : 🤍
Jakarta, 🤍 - Terpidana Bom Bali 1, Umar Patek Bebas Bersyarat | Kabar Pagi tvOne Umar Patek, salah seorang perakit bom dalam serangan bom di Bali toada 2002 yang menewaskan 202 orang, Rabu (7/12), dibebaskan dari penjara lewat mekanisme pembebasan bersyarat. Ia telah menjalani separuh dari masa hukuman 20 tahun penjara. Umar Patek, yang berusia 55 tahun, adalah seorang anggota terkemuka jaringan Jemaah Islamiyah yang terkait Al-Qaeda, yang dinilai bertanggungjawab atas pemboman di dua klub malam di Pantai Kuta. Saksikan live streaming tvOne hanya di 🤍
LAMPUNG, KOMPAS.TV - Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap buronan selama 18 tahun teroris bom bali satu yang diketahui bernama Zulkarnaen alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman Zulkarnaen. Penangkapan tersangka Zulkarnaen ini di lakukan tim Densus 88 Mabes Polri pada Kamis (10/10/2020) lalu di kediamannya di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Dari dalam kediaman pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti berikut sejumlah buku agama, buku catatan, kartu nikah dan kartu buku rekening bank. Zulkarnaen merupakan buron teroris bom bali 1, ia merupakan panglima Askari kelompok bersenjata jamaah islamiyah. Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad membenarkan adanya peristiwa penangkapan terhadap DPO buronan teroris atas nama zulkarnaen yang dilakukan oleh tim densus 88 anti teror mabes polri. Pelaku terduga pentolan teroris jaringan jemaah islamiyah ini terlibat bom bali, konflik di Poso dan Ambon. Ada beberapa catatan kepolisian terkait Zulkarnaen yakni DPO terkait bom Bali 1 tahun 2001 dan menyembunyikan DPO atas nama Upik Lawanga, hingga kini polisi masih mengembangakan kasus ini.
Jakarta, 🤍 - Kurang Tepatnya Waktu Pelepasan Napi Bom Bali | Hot Indonesia tvOne Di saat keluarga korban bunuh diri beberapa waktu lalu sedang berduka, napi pelaku bom Bali dilepas. Saksikan live streaming tvOne hanya di 🤍
Garil dan Sarah adalah anak-anak yang kehilangan orang tua karena Bom Bali 1 dan Bom Kuningan, Jakarta. Peristiwa itu memang sudah lama berlalu, namun kepedihan dan rasa marah pada pelaku masih membekas. Ayah Garil, Aris Munandar, adalah satu dari 202 orang yang meninggal dunia karena Bom Bali I pada 2002. Aris adalah seorang supir angkutan yang kerap menunggu penumpang di depan Sari Club, Kuta, yang merupakan lokasi pengeboman. Garil yang baru berusia 10 tahun kala itu, harus mengidentifikasi jasad ayahnya karena sang ibu sakit dan adik-adiknya masih terlalu kecil. Sementara Sarah, kehilangan ibunya di usia lima tahun, bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Ibu Sarah, Halila, menjadi korban pengeboman di depan Kedutaan Besar Australia di kawasan Kuningan, Jakarta, pada 2004. Pada waktu itu, Halila yang tengah hamil besar, bersama suaminya, Iwan, sedang menuju rumah sakit untuk memeriksakan kandungan. Ledakan bom membuat Halila terpental dan patah tulang panggul. Iwan, yang harus kehilangan satu bola matanya, bersusah payah membawa istrinya ke rumah sakit. Kendati luka berat, Halila berhasil melahirkan anak keduanya. Demi mengentaskan masa lalu, keduanya bersedia bertemu dengan pelaku untuk menanyakan hal yang selama ini menyesakkan batin mereka, "Apa yang membuat Anda tega melakukan ini?" Mendengar jawaban dari pelaku bom yang menewaskan orang tuanya, bisakah mereka memaafkan perbuatan pelaku? BBC mendapatkan izin dari BNPT dan Ditjen Pemasyarakatan untuk menyaksikan pertemuan mereka termasuk di Lapas pengamanan tingkat tinggi Nusakambangan. *Ini merupakan bagian dari program BBC Crossing Divides, Melintasi Perbedaan, yang mengisahkan berbagai cerita tentang bagaimana orang berinteraksi dalam dunia yang terpolarisasi. Produser: Endang Nurdin dan Rebecca Henshcke Pengarah Visual: Haryo Wirawan (scene Ali Imron dibantu oleh juru kamera Dwiki Marta) Video Editor: Kevin Kim Berlangganan channel ini di: 🤍 Instagram: 🤍 Twitter: 🤍 Facebook: 🤍